Jokowi Segera Gandeng Swiss Telusuri Uang Hasil Korupsi

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat bakal menandatangani kesepakatan dengan Swiss terkait penanganan korupsi.

Jokowi, kata Moeldoko, bersama pemerintah Swiss bakal bekerja sama dalam menelusuri uang korupsi dan tindak pidana pencucian uang, terutama bagi koruptor Indonesia.

“Pemerintah tidak beri toleransi pada koruptor yang melarikan uang korupsi ke luar negeri,” kata Moeldoko di Hotel Mandarin Oriental, Kamis (20/12).
Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada acara Diseminasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi yang dihadiri beberapa kepala daerah, Dirjen Otda Kemendagri Sumarsono, dan lembaga pemasyarakatan.

Moeldoko menyatakan banyaknya uang korupsi koruptor Indonesia ke Swiss menyebabkan kesepakatan pertama dilakukan bersama negara itu.

“Ya, selama ini di antaranya itu yang publik banyak tahu tentang bank-bank di Swiss. Sementara ini dipilih itu pasti akan berkembang untuk berikutnya,” tutur mantan Panglima TNI ini.

Kendati demikian, ia menyatakan pemerintah belum secara spesifik menargetkan oknum tertentu melalui kerja sama dengan Swiss ini.

“Tidak spesifik seperti itu tapi setidaknya semua paham sebagian besar uang pelariannya ke sana,” ujar Moeldoko.

Kesepakatan dengan Swiss itu, kata Moeldoko, bakal dilakukan dalam waktu dekat. Jajarannya saat ini masih memproses dan menyiapkan waktu pelaksanaan.

Swiss diketahui menjadi surga bagi penyimpanan dana dunia karena jaminan privasinya. Sejumlah kasus korupsi dan pencucian uang diberitakan melibatkan perbankan negara itu.

Misalnya, kasus pencucian uang yayasan Malaysia, 1MDB, yang melibatkan eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Seorang bankir Swiss dipenjara selama tujuh bulan dalam kasus itu di Singapura.

 

 

 

 

 

 

Sumber : CNN Indonesia

Gambar : CNN Indonesia

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *