Dolar AS Terlibas Keperkasaan Poundsterling

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) memperpanjang pelemahannya di akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena investor bertaruh bahwa Perdana Menteri Inggris Teresa May akan bertahan dari mosi tidak percaya dalam Partai Konservatif.

Mengutip Antara, Kamis, 13 Desember 2018, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1365 dari USD1,1326 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2632 dari USD1,2528 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7219 dari USD0,7205.

Kemudian USD dibeli 113,21 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 113,39 yen Jepang pada sesi sebelumnya. USD tidak berubah didekat 0,9928 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9928 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3350 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3396 dolar Kanada.

May mengalahkan upaya-upaya untuk menjatuhkannya pada Rabu 12 Desember, ketika 200 anggota parlemen Konservatif memilih dia tetap sebagai pemimpin partai, dibandingkan dengan 117 anggota parlemen yang tidak memberikan kepercayaan. Poundsterling kembali naik satu persen setelah May memenangkan pemungutan suara.

Kemenangan yang diperoleh dengan susah payah itu memastikan May akan terus bersaing mendapatkan dukungan untuk kesepakatan Brexit yang belum ditentukan tetapi telah disepakati oleh Brussels, yang dianggap oleh lawannya sebagai kompromi Inggris pada perdagangan dan hak-hak lainnya.

Namun, para analis mengatakan bahwa keraguan masih menggantung di pasar, tentang apakah May akan bisa mendapatkan kesepakatan perceraian Inggris-Uni Eropa melalui Parlemen Inggris nanti.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Tribunnews.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *