Puting Beliung Bogor Telan Korban Jiwa

Angin kencang dan puting beliung yang melanda wilayah Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis sore mengakibatkan seorang pengendara mobil meninggal dunia setelah tertimpa pohon tumbang.

Data dari Kepolisian dan anggota Danramil Kota Bogor mengungkap korban bernama Enny Retno usia 45 tahun warga BNR cluster Nirwana tewas setelah mobil Avanza warna silver yang ditumpanginya tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang.

Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, lokasi kejadian di Jl Lawang Gitung menuju Istana Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan.

“Kami menerima laporan dari Dandim Kota Bogor langsung dari petugas yang ada di lapangan, saat ini petugas masih melakukan penanganan evakuasi pohon tumbang,” kata Kepala Penerangan Korem 061/Suryakancana, Kota Bogor, Mayor Ratno.

Peristiwa angin kencang dengan kecepatan sekitar 30 knot (50 km per jam) mengakibatkan tiga pohon jenis kenari tumbang, dan menimpa satu unit angkot dan empat kendaraan roda dua, serta satu unit mobil minibus yang ditumpangi korban.

Petugas gabungan dan TNI dan Polri serta anggota BPBD telah turun ke lokasi melakukan evakuasi terhadap korban. Hingga berita ini diturunkan jenazah korban telah dibawah ke RS PMI Bogor.

Sementara itu tim gabungan melakukan evakuasi terhadap pohon-pohon yang tumbang yang menutup badan jalan, sehingga menyebabkan arus lalu lintas di jalan tersebut menjadi macet.

Sebelumnya BMKG Stasiun Klimatologi Bogor telah menjelaskan angin kencang yang melandar wilayah Bogor Selatan karena aktivitas awan Kumulonimbus (CB) yang cukup matang di atas wilayah tersebut.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra menyebutkan, kecepatan angin yang melanda wilayah Batu Tulis dan sekitarnya di Kecamatan Bogor Selatan sekitar 30 knot (50 km per jam) dalam satu hembusan.

“Sapuan angin mencapai 100 meter hingga satu kilometer mengikuti arah angin,” kata Hadi.

Menurutnya, angin kencang ini terjadi karena bentukan awan CB yang cukup matang di wilayah Bogor Selatan. Situasi ini berpotensi terjadi selama puncak musim hujan yang berlangsung di wilayah Bogor hingga akhir Februari 2019.

Selain angin kencang, hujan disertai petir dan kilat juga melanda wilayah Kota Bogor. Hujan ini berlangsung selama kurang lebih satu jam lamanya, hingga berita ini diturunkan hujan sudah mulai reda kembali (16.43 WIB).

“Luara awan CB itu antara lain, angin kencang, petir sama hujan lebat,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan ekstrim yang masih berpotensi terjadi, dengan melihat tanda-tanda seperti diawali dengan petir.

 

 

 

 

 

Sumber :  Cnnindonesia.com
Gambar : Liputan6.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *