Dolar AS Menguat Lagi Dekati Rp 15.200

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Bahkan dolar AS kian dekat ke level baru yaitu Rp 15.200.

Pada Senin (8/10/2018), US$1 dibuka Rp 15.184 di pasar perdagangan pasar spot. Rupiah melemah 0,06% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Seiring perjalanan pasar, rupiah terus melemah. Pada pukul 08:36 WIB, US$ 1 sama dengan Rp 15.186 di mana pelemahan rupiah semakin dalam di 0,07%.

Lalu pada pukul 08:52 WIB, rupiah kian lemah. Dolar AS sudah berada di Rp 15.190 dan rupiah melemah 0,1%. Tinggal 10 poin lagi maka dolar AS akan menembus Rp 15.200.

Pertanda pelemahan rupiah sudah tercium di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) sebelum pasar spot dibuka. Kurs di pasar DF kerap kali mewarnai perkembangan di pasar spot.

Senada dengan rupiah, mayoritas mata uang utama Asia pun melemah di hadapan dolar AS. Pelemahan terdalam dialami oleh yuan China.

Negeri Tirai Bambu kemungkinan dalam posisi terjepit karena AS tengah berupaya menggandeng sekutu dalam bidang perdagangan. AS sedang dalam pembicaraan dengan Jepang dan Uni Eropa untuk menurunkan bea masuk beberapa produk, salah satunya otomotif.

Jika AS, Jepang, dan Uni Eropa berkongsi, maka posisi China akan sulit karena dikepung dari segala arah. Posisi yang tidak menguntungkan ini membuat pelaku pasar memilih untuk meninggalkan pasar keuangan Negeri Panda sehingga yuan pun melemah lumayan dalam.

Faktor lain adalah Bank Sentral China (PBoC) menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 1%. Ini akan membuat likuiditas yuan bertambah sekitar CNY 1,2 triliun. Semakin banyak yuan yang beredar tentu nilainya turun alias melemah.

Selain itu, pasar keuangan China juga baru dibuka hari ini setelah libur panjang pekan lalu. Mungkin investor masih jetlag dan berupaya mencerna berbagai isu yang terlewat selama pasar tutup sehingga aksi jual tidak terhindarkan.

 

 

 

SUMBER : CNBC INDONESIA
GAMBAR : Capital FM

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *