Pasukan India Tembak Helikopter Pakistan di Kashmir

Pemimpin wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan telah menuduh pasukan India menembaki helikopternya ketika pesawat itu terbang dekat dengan Line of Control (LoC) yang sangat termiliterisasi, perbatasan de facto yang membagi wilayah tersebut.

Insiden itu terjadi di distrik Havaily di sektor Poonch di Kashmir yang dikelola India ketika Raja Farooq Haider Khan, Perdana Menteri wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, sedang dalam perjalanan ke desa terdekat untuk memberikan belasungkawa kepada keluarga seorang politisi lokal yang telah meninggal.

“Helikopter saya bahkan tidak melakukan pelanggaran apapun dan terbang dengan baik di dalam sisi kami dari LoC ketika pasukan India melepaskan tembakan,” kata Raja Farooq Haider Khan dalam sebuah pernyataan dari ibukota Pakistan Islamabad pada hari Minggu (30/9). “Tentara India melepaskan tembakan untuk menunjukkan bahwa Pakistan telah melanggar wilayah udara mereka,” menurut pernyataan Khan.

Juru bicara tentara India Letnan Kolonel Devender Anand mengatakan helikopter itu melanggar ruang udara India di sepanjang LoC di Poonch sekitar pukul 12 siang waktu setempat.

“Itu mungkin helikopter sipil dan terbang sangat tinggi. Penjaga udara di lokasi depan telah mengikutinya dengan senjata kecil,” kata Anand.

Khan mengatakan helikopternya tidak bersenjata. “Kami tidak ingin ada histeria perang di wilayah ini,” katanya.

India dan Pakistan sama-sama mengklaim wilayah Himalaya secara penuh. Daerah tersebut telah menyaksikan lonjakan penembakan dalam beberapa bulan terakhir. Insiden ini kemungkinan akan memperburuk hubungan antara kedua tetangga yang berperang, yang telah berperang dua dari tiga perang mereka atas Kashmir.

Pemerintah India telah lama menuduh pemerintah Pakistan mendukung kelompok pemberontak di Kashmir, yang menginginkan kemerdekaan atau merger dengan Pakistan. Pakistan membantah mendukung kelompok pemberontak dan menyebut pemberontakan di Kashmir sebagai perjuangan kemerdekaan pribumi.

Tidak lama setelah mengambil alih kekuasaan pada bulan Agustus 2018, Perdana Menteri baru Pakistan Imran Khan menawarkan perdamaian ke India dengan mengundang untuk melakukan pembicaraan, yang tetap ditangguhkan selama hampir tiga tahun. India setuju, dan pertemuan para menteri luar negeri kedua negara itu direncanakan di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Tetapi seminggu sebelum pertemuan yang dijadwalkan, India tiba-tiba membatalkan pembicaraan.

Sementara para menteri luar negeri kedua negara tidak bertemu, mereka akhirnya saling mengecam satu sama lain dalam pidato mereka di PBB pada hari Sabtu (29/9).

 

Sumber : Matamatapolitik
Gambar : Jurnal Islam

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *