Mahathir Mohamad: ‘Tidak Ada Dukungan untuk Aung San Suu Kyi’

Malaysia tidak akan lagi memberikan dukungannya kepada Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi atas penanganan krisis Rohingya, menurut Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Suu Kyi tampaknya telah “berubah” dan dia telah kehilangan kepercayaan padanya, kata Tun Mahathir.

“Dia tidak ingin mengatakan apapun terhadap tindakan yang dilakukan militer Myanmar terhadap Rohingya. Jadi, kami memperjelas bahwa kami benar-benar tidak mendukungnya lagi,” katanya pada sebuah wawancara dengan Ghida Fakhry dari saluran berita internasional Turki TRT World pada hari Sabtu (29/9). Wawancara diadakan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York sebelum ia berangkat ke London.

Mahathir mengatakan bahwa ketika Suu Kyi berada di bawah tahanan rumah, Malaysia berkampanye untuk membebaskannya. Tetapi ketika dia menulis kepada Suu Kyi, dia tidak menerima balasan dan merasa “sangat kecewa.”

“Kami telah mengeluh kepada dunia tentang perlakuan terhadap Rohingya. Bahkan, kami sendiri telah menerima cukup banyak orang Rohingya di negara kami,” katanya.

Dr Mahathir telah berbicara di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Jumat lalu (28/9) atas penderitaan minoritas Rohingya Muslim Myanmar, yang telah terpaksa mengungsi ke Bangladesh dalam jumlah besar. Dia mengkritik pihak berwenang di Myanmar dan Suu Kyi karena menyangkal bahwa orang-orang Rohingya sedang dibunuhi, rumah mereka dibakar, dan lebih dari satu juta pengungsi terpaksa melarikan diri. Mahathir juga mempertanyakan dunia karena berdiam diri atas pembantaian.

Beberapa negara lain juga mengkritik Suu Kyi. Terdapat seruan untuk mencabut Hadiah Nobel Perdamaian yang diberikan kepadanya pada tahun 1991, sementara Kanada telah mencabut kewarganegaraan kehormatannya Suu Kyi.

Sementara itu, segera setelah kedatangannya di London pada hari Sabtu lalu (29/9), Mahathir mendapatkan pengarahan tentang arah masa depan Group Lotus, yang memproduksi mobil sport dan mobil balap kelas atas.

Pengarahan tertutup pada hari Minggu (30/9) diberikan oleh pimpinan eksekutif Group Lotus Feng Qingfeng, yang juga merupakan wakil presiden dan pimpinan teknologi Geely Auto Group, demikian dilansir dari Bernama.

Mahathir diyakini telah mengetahui sekilas model tiruan dari mobil Lotus terbaru.

Produsen mobil China Zhejiang Geely Holding Group pada tahun 2017 membeli 49,9 persen saham di Proton Holdings Bhd serta 51 persen saham Lotus, keduanya dimiliki oleh DRB-Hicom. Mahathir adalah mantan ketua Grup Lotus dan Proton Holdings.

Juga hadir pada pengarahan itu ialah taipan Malaysia Syed Mokhtar Al-Bukhary dan CEO DRB-Hicom Syed Faisal Albar. Segera setelah tiba untuk briefing, Mahathir memeriksa taksi listrik baru London, yang juga dimiliki oleh Geely.

 

 

Sumber : Matamatapolitik

Gambar : WowKeren.com

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *