The Fed Sebut Kenaikan Bunga Proteksi Pemulihan Ekonomi AS

Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyebut kenaikan suku bunga menjadi cara terbaik untuk melindungi pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Pernyataan Powell dilontarkan beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengkritik kenaikan suku bunga bank sentral AS.

“Ekonomi kuat. Inflasi mendekati target 2 persen. Banyak orang yang mencari pekerjaan mendapatkannya. Jika data pendapatan dan lowongan pekerjaan menunjukkan pertumbuhan yang kuat, maka peningkatan suku bunga secara bertahap akan tetap sesuai target,” ujar Powell, dikutip dari Reuters, Jumat (24/8).

Pernyataan Powell bukanlah tanggapan langsung terhadap kritik Trump bahwa dia “tidak senang” dengan kenaikan suku bunga The Fed karena dianggap dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi AS yang mulai pulih.

Hal tersebut disampaikan Powell dalam pidatonya pada konferensi tahunan The Fed di Kansas City. Konferensi tersebut adalah acara tahunan para petinggi bank sentral.

Tema konferensi tahun ini terkait dengan perubahan dalam struktur pasar. Powell menggunakan topik itu untuk menjelaskan bagaimana tingkat ketenagakerjaan dan harga saat ini memungkinkan peningkatan suku bunga bertahap.

Menurut Powell, di masa lalu, The Fed pernah membuat kesalahan. Salah satunya, salah memperhitungkan dampak peningkatan angka tenaga kerja hingga membuat inflasi meningkat tajam pada era 1970-an.

Powell mengaku pihaknya kini telah menggeser arah kebijakan bank sentral dari pelonggaran ke pengetatan.

“Dengan pengangguran yang sangat rendah, mengapa tidak (Federal Open Market Committe/FOMC) memperketat kebijakan moneter lebih tajam untuk mencegah ekonomi tumbuh berlebih dan inflasi,” ungkap dia.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada bulan September dan Desember. Mereka juga diperkirakan masih akan melanjutkan apa yang disebut sebagai “normalisasi” kebijakan moneter hingga 2019 mendatang.

 

 

 

Sumber Berita : cnnindonesia.com
Sumber foto : Kumparan.com

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *