Optimisme Atas Perundingan Dagang AS-China Bikin Wall Street Tersenyum

Mayoritas indeks acuan di Wall Street tampak sumringah pada penutupan perdagangan Senin (21/8). Kondisi ini dipicu oleh optimisme atas perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Kendati demikian, Wall Street tetap mencatatkan pelemahan dari posisi tertingginya kemarin setelah Presiden AS Donald Trump mengkritik langkah The Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga acuan.

Mengutip data Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 89,37 poin atau 0,35% menjadi 25.758,69. Indeks S&P 500 naik 6,92 poin atau 0,24% menjadi 2.857,05. Adapun indeks Nasdaq Composite naik 4,68 poin atau 0,06% menjadi 7.821. Pergerakan bursa AS menurun dalam 10 menit sesi perdagangan terakhir setelah Trump mengatakan dia ‘tidak senang’ dengan Pimpinan The Fed Jerome Powell dan menuduh China serta Eropa memanipulasi mata uang mereka masing-masing.

Kendati demikian, sejumlah saham betahan dari kenaikan sebelumnya. Investor menanti dilakukannya perundingan antara AS dan China yang dijadwalkan akan berlangsung pekan ini. Indeks saham sektor industri mencatatkan kenaikan sebesar 0,6% kemarin. “Yang mencatatkan kenaikan saat ini adalah saham-saham yang mendapatkan keuntungan dari positifnya perundingan perdagangan.

Sektor industri, material, energi, semuanya mencatatkan performa yang bagus,” jelas Keith Lerner, chief market strategist SunTrust Advisory Services di Atlanta.
Pekan ini, investor akan mengamati kebijakan bank sentral AS setelah musim rilis laporan kinerja mulai berakhir. Pada Rabu (22/8), The Federal Open Market Committee akan merilis hasil notulensi rapat pada bulan Agustus. Notulensi ini diprediksi akan mengindikasikan kepercayaan The Fed terhadap pertumbuhan ekonomi AS dan komitmen atas kenaikan suku bunga acuan lanjutan.

Selain itu, pada akhir pekan nanti, Pimpinan The Fed Jerome Powell dan pimpinan bank sentral lain akan bertemu di Jackson Hole, Wyoming. Agenda pertemuan antara lain mendiskusikan masalah mengenai rendahnya tingkat inflasi, rendahnya pertumbuhan tingkat upah, dan lemahnya pertumbuhan produktivitas dalam perekonomian AS.

 

 

 

 

Sumber Berita : kontan.co.id
Sumber foto : Investasi Kontan

 

 

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *