Gelombang Panas di Korea Selatan Menewaskan 42 Orang

Setidaknya 42 orang tewas akibat gelombang panas yang melanda Korea Selatan, berdasarkan catatan dari Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan, dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan. Dilaporkan The Guardian, Kamis (9/8/2018), angka ini merupakan jumlah kematian tertinggi sejak Korsel menghitung korban tewas akibat suhu panas pada 2011 silam.

Lebih dari 34.000 orang dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung, dehidrasi, stroke dan penyakit lainnya yang terkait dengan dampak gelombang panas tersebut. Badan Meteorologi Korea (Korean Meteorological Administration/KMA) mengatakan selama beberapa hari terakhir suhu di negeri Gingseng itu mencapai 35 derajat celcius.

Bahkan pada Rabu (1/8/2018) lalu, suhu di Seoul mencatat rekor temperatur terpanas sejak 111 tahun, yakni mencapai 39,6 derajat celcius. Sebagian besar korban tewas adalah orang lanjut usia dan miskin yang tak memiliki pendingin ruangan di rumah mereka.

Ada pula yang meninggal akibat terlalu banyak beraktivitas di luar, seperti seorang pekerja berusia 30 tahun dan imigran asal Vietnam berusia 50 tahun. Pemerintah Korsel mengatakan, sedang berencana merevisi undang-undang agar memasukkan cuaca panas ekstrim sebagai bentuk bencana alam, sehingga korban sakit atau tewas bisa menerima kompensasi.

“Pemerintah telah memangkas harga listrik untuk bulan Juli dan Agustus agar warga bisa menggunakan peralatan yang boros listrik seperti AC. Pemotongan diharapkan bisa menghemat konsumen sekitar 267 miliar won (Rp. 3,4 T) ,” demikian pernyataan Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korsel.

 

 

 

 

Sumber Berita : tribunnews.com
Sumber foto : BBC.com

 

 

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *